Presiden Direktur Pacto Convex, Susilowati
Saud mengatakan bahwa industri MICE di Indonesia mulai berkembang sejak Pak
Joop Ave menjabat sebagai Menteri Telekomunikasi, Pos, dan Pariwisata. Beliau
juga yang mendorong para pengusaha untuk mendirikan berbagai Convention Center di Indonesia.
Bisnis PCO berpeluang besar di dunia
Internasional karena industri MICE berpatokan pada kondisi global, selama
orang-orang masih melakukan pertemuan bisnis maka selama itulah industri MICE
akan tumbuh dan berkembang. Selain itu, faktor kejenuhan untuk melakukan konferensi
di negara-negara Eropa, membuat para pengusaha dunia mulai melirik Asia.
Faktor-faktor yang dinilai dalam bidding antara lain keamanan negaranya,
kestabilan ekonomi dan politik. Kemudian akses ke tempat konferensi tersebut, infrastruktur,
venue, akomodasi dan lain-lain. Daily movement airport menjadi tolak
ukur utama apakah suatu negara layak dijadikan host country bagi para peserta konferensi, yang terpenting adalah
kesiapan PCO dan sumber daya manusianya. Saingan terberat Indonesia dalam
bidding Internasional adalah Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan. Thailand dan
Korea sering membanting harga, sedangkan Taiwan mendapat dukungan penuh dari
pemerintahnya. Jika mereka memenangkan bidding
maka pemerintah akan menurunkan pajak untuk konferensi tersebut. Bahkan Pacto
sudah kalah 3-4 kali saat melawan Korea. Sementara Indonesia masih harus berjuang
sendiri dari awal sampai akhir. Untuk Bali sendiri sebaiknya tidak dijual
murah. Climate change conference
beberapa waktu lalu telah kembali mengangkat harga dan pasar Bali sebagai
destinasi mahal, karena mass market bisa membuat harga Bali jatuh.
Selain PCO, peran pemerintah untuk turut
serta dalam bidding internasional
juga sangat diperlukan. Peluang menang PCO-PCO di Indonesia cukup tipis,
sekitar 60:40, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk minimal 4 orang yang
mengikuti bidding sekitar 100-150
juta rupiah. Bila mendapat subsidi dari pemerintah tentunya akan sangat
membantu, apalagi asosiasi tidak mempunyai keberanian untuk mengeluarkan banyak
biaya karena kurangnya informasi seputar bidding.
Selain itu, pemerintah juga berfungsi sebagai penjamin keamanan suatu negara. Biasanya
negara-negara lain akan menyertakan pemerintahnya seperti menteri atau
setidaknya pejabat eleson untuk ikut bidding. Berita-berita miring tentang
Indonesia sebaiknya tidak ditangkis begitu saja, melainkan harus diberikan klarifikasi
secara terbuka dan sesuai dengan fakta yang ada. Sikap defensif sangat tidak
disarankan dalam ilmu marketing.
Biasanya sebelum bidding PCO harus mengajukan
proposal kepada ketua asosiasi. Mereka biasanya memiliki manual bidding. Manual Bidding itu prosedur yang harus dipenuhi.
Disitu ada info soal gedung dan sebagainya. Bila mereka tertarik, mereka akan memanggil untuk
presentasi. Di dalam presentasi, harus dibuktikan bahwa destinasi tersebut
siap, presentasi juga menujukan bahwa negara tersebut memiliki kesempatan untuk
menang.
Saat ini, di Indonesia hanya Bali dan
Jakarta yang mampu menampung hingga 10.000 peserta. Namun umumnya jarang sekali
orang mau melakukan konferensi di Kota Metropolitan karena tekanan politik yang
tinggi dan lalu lintas macet. Sementara daerah lain, masih bermasalah dalam hal
akses dan infrastruktur, khususnya daerah Indonesia bagian timur. 40% dari
kekalahan Indonesia adalah ketika berhadapan dengan Korea, Thailand dan Taiwan.
Pemerintahnya sangat mendukung PCO. Pemerintah memberi insentif kepada PCO yang
melakukan Bidding. Faktor kedua yang
membuat Pacto kalah adalah masalah bom. Ketika mereka sedang presentasi dalam
bidding di San Francisco tiba-tiba terdengar berita bom di JW Marriot. Namun,
setelah climate change conference
yang dihadiri 14.000 peserta itu sukses, citra industri MICE di Indonesia mulai
membaik.
KESIMPULAN
Industri MICE di Indonesia sedang berkembang dengan pesat, banyak sekali peluang bisnis yang dihasilkan. Namun masih banyak yang perlu ditingkatkan seperti penyediaan Convention Center yang memiliki kapasitas lebih banyak, tingkat kestabilan ekonomi dan politik, akses, infrastruktur serta pengamanan yang lebih ditingkatkan terutama untuk daerah-daerah lain di Indonesia selain Bali dan Jakarta yang sudah jauh berkembang terlebih dahulu. Sehingga peluang bisnis MICE di Indonesia bisa lebih merata dan meningkatkan peluang dimenangkannya bidding oleh PCO-PCO di Indonesia yang juga bisa mengangkat citra Indonesia di mata dunia. selain itu, peran serta pemerintah terhadap PCO-PCO yang berpartisipasi dalam bidding internasional juga sangat diperlukan, baik dukungan moral maupun material. Karena sebaiknya pemerintah tidak memandang sebelah mata tentang industri ini.
KESIMPULAN
Industri MICE di Indonesia sedang berkembang dengan pesat, banyak sekali peluang bisnis yang dihasilkan. Namun masih banyak yang perlu ditingkatkan seperti penyediaan Convention Center yang memiliki kapasitas lebih banyak, tingkat kestabilan ekonomi dan politik, akses, infrastruktur serta pengamanan yang lebih ditingkatkan terutama untuk daerah-daerah lain di Indonesia selain Bali dan Jakarta yang sudah jauh berkembang terlebih dahulu. Sehingga peluang bisnis MICE di Indonesia bisa lebih merata dan meningkatkan peluang dimenangkannya bidding oleh PCO-PCO di Indonesia yang juga bisa mengangkat citra Indonesia di mata dunia. selain itu, peran serta pemerintah terhadap PCO-PCO yang berpartisipasi dalam bidding internasional juga sangat diperlukan, baik dukungan moral maupun material. Karena sebaiknya pemerintah tidak memandang sebelah mata tentang industri ini.
Score: 85, its quite good
BalasHapus