Berdasarkan salah satu sumber dari media tabulasi nasional,
tahun lalu, Solo menduduki peringkat 8 tujuan wisata nasional dan sekarang
telah bergeser ke peringkat 4. selain itu pertumbuhan eknomi kota Solo dalam 5
tahun terakhir rata-rata 5.6% (Bappeda, Tk. II. 2007), dengan tingkat investasi
tumbuh rata-rata 18% (BKPMD, 2007), pebisnis dan investor local/asing banyak
melakukan kunjungan rata-rata 10/20 kali/orang/tahun (PHRI, APINDO, Surakarta,2007).
Mengamati perkembangan dan potensi Kota Solo dan sekitarnya
yang sudah semakin marak, rasanya saat ini adalah saat yang tepat untuk
diimplikasikannya suatu wacana dibangunnya sebuah convention centre yang
standar internasional. Sekarang banyak sekali diagendakan perhelatan besar yang
bertaraf nasional dan juga internasional, yang tentu saja melibatkan banyak
sekali peserta. Contohnya World Heritage Cities Conference & Expo (WHCCE),
Solo Batik Carnival, Festival Pasar Kumandang, Munas Apeksi, SIEM, Bengawan
Solo Fair, Borobudur Travel Mart dan Munas Apeksi. Hal ini akan sangat
disayangkan bila tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti ruangan
yang besar dan nyaman dan perlengkapan audio visual yang memadai. Seperti
dikemukakan Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda yang menyebut Solo minim
fasilitas MICE, salah satunya ruang pertemuan berstandar internasional.
Festival Gethek Bengawan Solo |
Hal ini bisa disikapi dengan dibangunnya suatu convention
and exhibition centre yang besar dan lengkap, seperti halnya Jakarta
Convention Centre yang pada tahun 2007 lalu mampu memfasilitasi 441 event
dalam satu tahun, dapat dibayangkan berapa besar dampak yang akan kita dapatkan
sebagai pelaku bisnis apabila terdapat event dengan jumlah yang sama dengan
event tersebut. Gedung pertemuan di kota Solo saat ini hanya berfungsi sebagai
tempat penyelenggaraan resepsi dan pertemuan biasa, sementara pelaku bisnis
lebih memilih menyelenggarakan meeting di restoran ataupun hotel. Hal ini
disebabkan oleh desakan kebutuhan akomodasi yang serba praktis dan hemat waktu
yang tentunya akan membuat gedung pertemuan di kota Solo terkesan kurang
populer.
Alasan mengapa
di Solo perlu dibangun Convention Center yang berskala Internasional:
Saat ini apabila terdapat event yang melibatkan lebih
dari 3.000 orang, pasti akan di tempatkan di Bali atau Jakarta. Padahal bisa
dipastikan event semacam ini akan diadakan minimal enam kali dalam satu
bulan, baik berskala nasional ataupun internasional. Tentu saja hal ini amat
disayangkan, mengingat banyak sekali potensi Kota Solo yang dapat ditampilkan
baik dari segi budaya, keahlian ataupun kuliner. Apabila convention centre ini
dibangun, tentu akan terwujud pula peningkatan APBD, penurunan angka
pengangguran serta kenaikan pendapatan masyarakat Kota Solo. Apabila dapat
dilaksanakan setidaknya 10 event dalam setahun dengan GOP sekitar 40%
pada setiap event dapat dipastikan dalam empat hingga enam tahun ke
depannya biaya investasi akan segera didapatkan kembali. Untuk itu, Pemkot Solo
hendaknya dapat merangkul investor handal yang mampu merealisasikan wacana
tersebut. Selain dari sektor bisnis dan perdagangan potensi Solo dalam MICE di dukung
dengan potensi seni budaya lokal. Di Solo ada dua keraton yang bisa menjadi
tujuan turisme lokal dan internasional yang didukung oleh berbagai kesenian tradisional
yang masih hidup. Ada berbagai tempat di Solo dan sekitarnya yang dulu menjadi
tempat wisata yang bisa dibangun lagi, dan yang terpenting menurut perhitungan
bisnis adalah biaya segala aktivitas itu bila diselenggarakan di Solo terhitung
murah dibanding jika diselenggarakan di Jakarta atau Bali, dari tarif hotel sampai
harga makanan, dari biaya transportasi sampai tiket rekreasi. Munculnya properti-properti
baru seperti apartemen, kondotel dan juga hotel berskala internasional seperti
Ibis, Solo Paragon, Centerpoint, Kusuma Mulia Tower serta Water World menjadi
penanda yang cukup kuat bagi bangkitnya nadi perekonomian di Kota Solo.
Pasar Triwindu (Windujenar), Surganya barang antik di Solo |
Museum Radya Pustaka, Museum tertua di Indonesia |
Kekurangan
Kota Solo saat ini dan apa saja yang perlu diperbaharui:
Dengan melihat potensi kota, dan keterbatasan fasilitas
konvensi yang tersedia di kota Surakarta (Solo), maka diperlukan suatu
fasilitas yang mampu mewadahi berbagai kegiatan konvensi dan ekshibisi dengan
segala fasilitas pendukungnya yang sangat memadai. Perencanaan bangunan Convention
And Exhibition Center di Solo ini diharapkan dapat menjadi landmark
kota Solo dengan menampilkan nuansa buya tradisional Solo sebagai citra dan
karakter bangunan, dengan fleksibilitas ruang (kapasitas dapat menyesuaikan volume
segala event, yang sangat fleksible, sehingga sangat mudah disetting
menurut kebutuhan konsumen, dengan begitu harga lebih ekonomis). Wacana adanya Convention
and Exhibition Centre yang ideal perlu didukung dengan adanya area yang
besar, toilet yang memadai, AC, pencahayaan yang cukup, pasokan listrik dan
cadangannya, telepon, kendaraan, fasilitas pemadam kebakaran, cargo dan lift
serta eskalator bila diperlukan, pintu darurat, ruang sekretariat, panggung,
ruang VIP, kafetaria, toko obat, klinik, dapur dan sebagainya. Perlu didukung
juga dengan adanya SDM berkualitas untuk mengelola, baik dari segi marketing,
event organizer, security, service attendance hingga kateringnya. Karena
perlu adanya kepastian akan kualitas managemen & operasional gedung secara
keseluruhan dan juga konsistensi akan misi dari convention centre itu
sendiri.
Manfaat bila
nantinya ada Convention Center Internasional di Solo:
Dengan dibangunnya convention centre seperti ini, niscaya
perkembangan MICE di Kota Solo dengan sendirinya akan menunjukkan perkembangan
yang signifikan. Dan tentu dengan berkembangnya MICE tersebut akan mendorong
laju perekonomian Solo, dan menciptakan atmosfer budaya baru, yaitu
berkembangnya Solo tak hanya melulu menjadi kota budaya dan wisata tapi juga
menjadi kota metropolitan. Solo akan menjadi pusat bisnis baru di Jawa Tengah
dan menjadi nadi perekonomian di Indonesia. Selain itu melalui bangunan ini
dapat menjadi jendela cakrawala budaya Solo bagi para pengunjung. Ini akan
menjadi suatu kesempatan besar bagi masyarakat Solo untuk menggarap lahan ini
menjadi peluang besar yang sangat profitable bahkan akan menaikkan pamor Kota
Solo menjadi kota metropolis.
Score: 85 its quite good!
BalasHapus